Hari Autis Sedunia: A-Z Tentang Autisme

Hari autis sedunia diperingati setiap tanggal 2 April. Autisme sendiri merupakan sebuah kelainan pada perkembangan sistem saraf manusia yang kebanyakan diakibatkan oleh faktor hereditas. Meski begitu, autisme dapat dideteksi sejak dini, ketika bayi masih berusia 6 bulan, melalui serangkaian tes khusus. Pasalnya, autisme bukan merupakan penyakit keturunan ataupun menular, Autisme juga bukan bagian dari penyakit kejiwaan dan murni merupakan kelainan syaraf pada otak.

Baca juga: Zamzam Syifa: Saat Inovasi Mendobrak Stigma

Lindungi Mereka, Kenali Gejalanya

Sumber : Blessed Kids Center

Gejala yang ada berupa sikap anak yang cenderung menolak berkomunikasi dan berinteraksi, dan tidak memperdulikan lingkungan serta orang-orang sekitarnya. Sulit dalam pemahaman bahasa dan komunikasi secara verbal serta perilaku stimulasi diri yang lain.

Klasifikasinya adalah Gangguan Spektrum Autisme atau Autism Spectrum Disorders (ASD) yang merupakan salah satu dari lima jenis gangguan di bawah payung Gangguan Perkembangan Pervasif atau Pervasive Development Disorder (PDD). Melalui deteksi sejak dini dan terapi yang dilakukan sejak sedini mungkin, penderita autism dapat lebih mudah untuk menyesuaikan dirinya dengan mereka yang normal. Autisme tentu memiliki pengaruh besar pada anak-anak, keluarga dan lingkungan masyarakat disekitarnya. Maka dari itu merawat serta memberikan edukasi pada seluruh lapisan tentu menjadi tantangan tersendiri bagi penyedia layanan kesehatan dan Pendidikan, serta membutuhkan kesinambungan agar tercipta lingkungan yang ramah bagi pribadi-pribadi spesial itu.

Parade Biru Mewakili Hari Autis Sedunia

Sumber : Radar Bogor

Perayaan Hari Autisme ini biasanya diwakilkan dengan adanya penggunaan atribut berwarna biru dengan berisikan makna-makna yang menyatakan peduli terhadap autis. Warna biru menjadi simbol masyarakat menerima dengan tangan terbuka semua individu dengan autisme. Tidak hanya itu, di beberapa negara perayaan autis ini melibatkan bangunan besar sebagai landmark perayaan autis ini. contohnya di UEA, beberapa bangunan di Abu Dhabi seperti Emirates Palace, Capital Gate, Shaikh Zayed bridge, Central Market, Adnoc Buildings,akan menyala berwarna biru. Di New York, gedung putih pun akan menyala biru untuk memperingati Hari Autis Sedunia.

Di Indonesia sendiri Hari Autisme Sedunia pernah dilaksanakan di Karawang tahun 2015 silam. Mereka melakukan berbagai aktivitas sesuai tema LIGHT IT UP BLUE. Warna biru yang disimbolkan sebagai warna semangat dan harapan untuk kehidupan yang lebih bagi para penyandang Autis di seluruh dunia.

Pada era dewasa ini, banyak dirayakan hari-hari besar baik nasional maupun Internasional. Tak luput juga untuk Hari Autisme yang selalu diperingati banyak LSM, organisasi juga masyarakat luas lainnya. Mereka pada umumnya menyelenggarakan acara yang bertajuk kepedulian dan melakukan aksi-aksi dalam rangka peringatan Hari Autisme Sedunia.

Tujuan Peringatan Hari Autisme Sedunia

Tak lain tujuan mereka adalah pencerdasan kepada masyarakat agar memahami tentang autis itu sendiri, bahwa kata ‘autis’ tidaklah pantas digunakan sebagai bahan ejekan karena termasuk perilaku yang tidak etis. Autisme hanyalah keterlambatan perkembangan, hal itu bukanlah menjadi suatu hal yang harus dihindari bahkan dijauhi. Dampak lain yakni bagi keluarga yang memiliki anak dengan autisme, akan menjadi suatu hal yang sangat menyakitkan bagi psikologi mereka. Namun autisme dapat dipulihkan melalui terapi dan pengobatan yang tepat secara rutin berangsur-angsur.

Baca juga: Demi Anak Bangsa! Sekolah Internasional Ini Paling ‘Melek’ Teknologi

Kamu juga bisa membagikan artikel ini dengan cara klik ikon sosial media di bawah supaya semakin banyak yang terinsipirasi. Buat kamu yang masih ingin lihat pendidikan dan informasi lainnya, langsung saja kunjungi Instagram @zamzamsyifaschool ya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *