Halal Bihalal Idul Fitri Ala Zamzam Syifa

ZAMZAMSYIFA.SCH.ID, DEPOK –  Dalam bahasa Jawa, hari raya Idul Fitri disebut juga dengan istilah “lebaran”. Lebaran mengandung maksud lebar-lebur-luber-labur. Lebar artinya kita akan bisa lebaran dari kemaksiatan. Lebur artinya lebur dari dosa. Luber artinya luber dari pahala, luber dari keberkahan, dan luber dari rahmat Allah SWT. Labur artinya bersih sebab bagi orang yang benar-benar melaksanakan ibadah puasa, maka hati kita akan dilabur menjadi putih bersih tanpa dosa. Oleh sebab itu saat menjelang lebaran, rumah-rumah banyak yang dilabur. Hal ini mengandung arti pembersihan dhohir selain pembersihan batin yang telah dilakukan. Zamzam Syifa Boarding School akan membahasnya di sini.

Idul Fitri di Indonesia menjadi momen yang tepat untuk melakukan halal bihalal ke keluarga, saudara, tetangga, teman, hingga kerabat. Namun, tahukah kamu berapa lama batas waktu yang dianjurkan untuk melakukan halal bihalal pada momen idul fitri? Zamzam Syifa Boarding School akan berbagi pengetahuan ini. Simak yuk!

Halal Bihalal, Tradisi Indonesia?

Secara bahasa, halal bihalal adalah kata majemuk dalam bahasa Arab dan berarti halal dengan halal atau sama-sama halal. Tapi kata majemuk ini tidak dikenal dalam kamus-kamus bahasa Arab maupun pemakaian masyarakat Arab sehari-hari. Masyarakat Arab di Makkah dan Madinah justru biasa mendengar para jamaah haji Indonesia –dengan keterbatasan kemampuan bahasa Arab mereka- bertanya ‘halal?’ saat bertransaksi di pasar-pasar dan pusat perbelanjaan. Mereka menanyakan apakah penjual sepakat dengan tawaran harga yang mereka berikan, sehingga barang menjadi halal untuk mereka. Jika sepakat, penjual akan balik mengatakan “halal”. Atau saat ada makanan atau minuman yang dihidangkan di tempat umum, para jamaah haji biasa bertanya “halal?” untuk memastikan bahwa makanan / minuman tersebut gratis dan halal untuk mereka.

Dilansir dari website NU, kata majemuk ini tampaknya memang ‘made in Indonesia’. Kata halal bihalal justru diserap Bahasa Indonesia dan diartikan sebagai “hal maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan, biasanya diadakan di sebuah tempat (auditorium, aula, dsb) oleh sekelompok orang dan merupakan suatu kebiasaan khas Indonesia. Pemaknaan hari raya Idul Fitri hendaknya bersifat positif seperti menjalin silaturahmi sebagai sarana membebaskan diri dari dosa yang bertautan antar sesama makhluk. Silaturahmi tidak hanya berbentuk pertemuan formal seperti Halal bi Halal, namun juga bisa dengan cara menyambangi dari rumah ke rumah, saling duduk bercengkerama, saling mengenalkan dan mengikat kerabat. Apalagi sekarang permohonan maaf dan silaturahmi sudah tidak mengenal batas dan waktu sebab bisa menggunakan jejaring media sosial seperti melalui Whatsapp, Facebook, Email, hingga Instagram.

Baca juga: Potret Kemeriahan Fancy Ramadan 2019, Pesantren Kilat Paling Kekinian!

Anjuran Batas Waktu Halal Bihalal Idul Fitri

Menurut para ulama, batas waktu yang dianjurkan untuk melakukan halal bihalal di momen idul fitri ialah selama berlangsungnya bulan Syawal. Itu artinya selama kurang lebih 30 hari sejak idul fitri, kita masih berkesempatan melakukan halal bihalal. Namun, halal bihalal yang dimaksud di sini ialah dalam rangka idul fitri, karena sejatinya untuk meminta maaf dan memaafkan dapat dilakukan setiap saat selama pintu maaf di dunia ini masih terbuka.

Seorang muslim yang kembali kepada fitrohnya selain sebagai abid (hamba Allah) yang bertakwa, ia juga akan memiliki kepekaan sosial yang tinggi peduli kepada lingkungannya. Itulah beberapa indikator dari gambaran seorang yang kembali kepada fitrahnya setelah selesai menunaikan ibadah shaum Ramadhan sebulan lamanya, dan itu akan tampak pada dirinya setelah selesai puasa ramadhan,mulai hari ini dan seterusnya.

Budaya Halal Bihalal Ala Zamzam Syifa

Sejak tahun lalu Zamzam Syifa berkomitmen menjadikan momen idul fitri menjadi momen yang dapat mendatangkan kesadaran kepada setiap siswa dan guru. Tahun ini karena idul fitri berdekatan dengan kenaikan kelas. Maka Zamzam Syifa menggelarnya berbarengan dengan Zamzam’s Day. Pada momen Zamzam’s Day ini seluruh keluarga saling memberi apresiasi atas apa yang telah dicapai bersama-sama. Tak dapat dihindari, keharuan memenuhi ruangan Lobby Zamzam Syifa Boarding School yang berada di kawasan elit Margonda, Depok.

Sebelum habis bulan syawal, kami dari keluarga Zamzam Syifa Boarding School mengucapkan minal ‘aidin wal faizin, mohon maaf lahir batin. Selamat idul fitri 1440 Hijriyah. Semoga kita semua dapat menjadi pribadi yang mulia di mata Allah. Aamiin… Zamzam Syifa Boarding School juga sedang membuka Penerimaan Murid Baru 2019. Kamu bisa langsung klik di sini untuk dapat bergabung menjadi keluarga Zamzam Syifa. Kamu juga dapat melihat serunya kegiatan dan kreatifitas para santri di instagram @zamzamsyifaschool (uh/uh)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Need Help? Chat with us